Tuesday, April 24, 2007

Cerebral Palsy


Cerebral Palsy is one of the most common of all medical disorders present at the birth of a newborn baby. Cerebral Palsy is the result of injury to the central nervous system occurring before birth, during labor and delivery, or shortly after birth. The injury to the central nervous system , often the result of oxygen deprivation, causes permanent brain damage that changes to the structure of the infant’s brain. These permanent structural changes stop shortly after birth. The result is what is called “static encephalopathy,” which literally means “an unchanging brain disease.”

Static encephalopathy causes both physical and neurological effects. The physical effects can include inability to walk, impairment of fine motor control and gross motor control. The neurological effects may include tremors and seizures.

Cerebral Palsy most commonly is caused before labor and delivery by infection, stroke, and metabolic problems such as hyperthyroidism and diabetes.

Cerebral Palsy also may be caused during labor and delivery by oxygen deprivation (insufficient oxygen supplies reaching the newborn), often the result of medical malpractice.

Cerebral Palsy may be caused shortly after birth as the result of the baby suffering an infection, untreated jaundice, and Rh disease, also often the result of medical malpractice in both the diagnosis and treatment of such infections and infectious disease processes.

Some children with cerebral palsy are born premature or with obvious signs of infection. In other cases, the cause of permanent brain injury is unknown.

Cerebral Palsy often is diagnosed at birth. Sometimes the diagnosis of Cerebral Palsy may not be made until a child is 2 or 3 years old. The clinical test used by doctors to diagnose Cerebral Palsy include testing of the strength of different muscles, the testing of the range of motion of different joints, and the evaluation of the child's physical and intellectual development.

There are no laboratory tests that are determinative of whether a child has Cerebral Palsy. Laboratory testing relating to the diagnosis of Cerebral Palsy is used to rule out other causes of the symptoms manifest. Other causes of symptoms consistent with Cerebral Palsy include Tay-Sachs disease or Leukodystrophy.

The abnormal configuration of the muscles of a child with Cerebral Palsy can cause problems with the child’s bones, muscles, and joints. These problems include abnormal positioning of the feet, dislocated hips, and scoliosis, abnormal curvature of the spine. There are physicians who specialize in the proper diagnosis and treatment of these problems.

Friday, April 20, 2007

Angkak Merah


Pusing euy mo posting apaan.......jadi gimana kalo sekarang kita ngomongin angkak merah aja....nih bumbukan belakangan ini mulai naik daun,karena kabarnya bisa membantu penyembuhan demam berdarah...jadi sebenernya apaaan sih angkak merah itu???......sedikit bahan dari trubus : ANGKAK MERAH adalah beras yang difermentasikan selama sepekan dengan cendawan Monascus purpureus. Beras yang semula putih berubah warna menjadi merah gelap.Sesendok angkak direbus dalam 2 gelas air hingga mendidih.Hasil rebusan itu diminum Komariah pagi hari. Tujuh jam berselang ia ke laboratorium untuk mengecek kesehatannya. Hasilnya sungguh menakjubkan:trombositnya 432.000.

Sayang, belum ada penelitian ilmiah yang mengungkap misteri itu. ?Trombosit naik-turun karena asupan nutrisi,? kata Drs Djadjat Tisnadjaja MTech, peneliti Bioteknologi LIPI. Sedangkan penyakit demam berdarah bersifat musiman dan tidak ada di negara-negara maju. Djadjat menduga pigmen angkak yang berwarna merah sebagai pemicu meningkatnya trombosit. Khasiat angkak mirip jus jambu biji merah.

William Adi Teja, ahli pengobatan cina mengatakan untuk pengobatan demam berdarah angkak tidak dapat dilakukan sendiri, tetapi harus dikombinasikan dengan obat yang bersifat sejuk seperti buah-buahan berkadar air tinggi. ?Demam berdarah bersifat lembap dan panas,? kata alumnus Beijing University of Chinese Medicine, Cina.

Hal itu tak cocok dengan angkak yang bersifat hangat dan manis. Angkak dapat digunakan untuk memperlancar dan menstabilkan darah, mengobati luka dalam akibat pukulan, benturan atau jatuh.

Antikolesterol
Beberapa senyawa aktif pembentuk angkak merah adalah monakolin K atau lovastatin, dihidromonakolin,dan monakolin I hingga IV.Senyawa lainnya berupa komponen sterol seperti betasitosterol, campesterol, stigmasterol, sapogenin, isoflavon,dan asam lemak tak jenuh tunggal. D.Heber, peneliti di Pusat Gizi Manusia University of California Los Angeles (UCLA), mengungkapkan lovastatin menghambat produksi kolesterol dalam tubuh.

Caranya dengan menghentikan kinerja enzim HMG-CoA reduktase di hati. Enzim itu bertanggung jawab memproduksi kolesterol dalam darah.Secara kimiawi kinerja lovastatin meliputi mereduksi efek sintesis enzim pembuat kolesterol, memperlambat proses pembentukan kolesterol sehingga jumlahnya menurun.

Fungsi lain untuk m empercepat metabolisme dan penyerapan lipoprotein kolesterol berdensitas rendah dalam darah. Tujuannya mencegah penyakit arteriosklerosis dan mengobati hiperlipidemia. Sedangkan jumlah lipoprotein kolesterol berdensitas tingginya akan ditingkatkan. Sebab, ia sumber protein tubuh.Protein ini membawa kolesterol yang tidak diolah jantung kembali ke hati,lalu dibuang. Itu berarti tidak ada lemak yang disimpan.

Riset UCLA melibatkan 83 orang berkolesterol tinggi.Setelah minum angkak merah 12 minggu,sebanyak 2,4 gram terlarut pada 100 ml air,jumlah kolesterol jahat atau LDL menurun.Jumlah trigliserida atau substansi lemak penyebab jaringan darah rusak juga turun. Menurut William Adi Teja,angkak menguatkan badan, berapa pun dosisnya. Ia melancarkan peredaran darah dan memompa jantung lebih baik.

Bukti lain
Asosiasi Jantung Amerika meriset tentang pemanfaatan angkak merah pada 1999.Riset pertama melibatkan 187 orang pengidap kolesterol tinggi, LDL 130 mg/dl dan kolesterol 230 mg/dl. Hasilnya terbukti menurunkan kolesterol total sebesar 16%, LDL kolesterol 21%, dan trigliserida 24%. Sedangkan nilai HDL meningkat menjadi 24%. Riset kedua membedakan kinerja angkak dengan plasebo, obat kolesterol resep dokter.Percobaan ini melibatkan 446 pengidap kolesterol tinggi. Pasien yang minum angkak merah total kolesterol turun 22.7%,LDL 31%,trigliserida 34%, dan peningkatan kolesterol HDL 20%. Namun,mereka tidak mengeluarkan fakta tentang plasebo.

?Lovastatin di angkak,mirip khasiatnya dengan obat kolesterol sintesis,? kata Djadjat. Beberapa merek obat kolesterol di pasaran adalah Mevacor,Cholestin dan Lestric dengan harga Rp1.000.000 ?Rp1.200.000 per 30 tablet berdosis 20 mg/tablet.Kini Bioteknologi LIPI di bawah komando Djadjat memproduksi angkak merah untuk suplemen kolesterol dan pewarna daging.

Perbandingan jumlah lovastatin pada angkak dan obat kolesterol sintesis amat tinggi. Lovastatin dalam angkak hanya 0,2 persen.Dengan teknik produksi tertentu, kadar lovastatin dapat ditingkatkan hingga 100%.Misalnya dengan memanfaatkan kapang Monascus pilosus dan Monascus anka .?Tidak ada dosis yang ditetapkan untuk mengkonsumsi angkak sebagai penurun kolesterol,? kata alumnus Massey University, Selandia Baru. Ia menganjurkan konsumsi angkak bubuk minimal 400 ?800 mg tiap hari.Itu setara dengan 5 ?10 mg lovastatin.

Pernyataan Djadjat itu sesuai dengan penelitian Lemebertas dan Hebertas seperti dikutip Journal Alternatif Complement Medicine .Mereka mengungkapkan, jumlah lovastatin angkak merah bervariasi tergantung jenis kapang yang digunakan. Dari sembilan jenis kapang yang mereka teliti menghasilkan perbedaan kandungan lovastatin sebesar 0 ?0,58%.

Berbahan beras
Angkak menjadi konsumsi harian masyarakat Cina terutama sebagai pengawet dan penyedap makanan.Penduduk Taiwan memilih meminumnya dalam bentuk anggur beras. Sebenarnya angkak tidak mempunyai rasa. Etnis Cina mempunyai kebiasaan mencampurkan angkak agar perut nyaman setelah makan dan masakan berwarna merah lebih menarik.

Penelitian fermentasi beras menjadi pewarna alami dilakukan Prof Srikandi Fardiaz dari Institut Pertanian Bogor. Hasil pengujiannya menunjukkan pigmen angkak cukup aman digunakan pada pangan. Menurut Djadjat angkak menghasilkan empat pigmen. Dua pigmen utama berwarna merah bernama monaskorubin dan monaskin. Sedangkan lainnya berwarna kuning dan jingga.

Warna merahnya stabil dalam proses pengolahan. Pewarna ini paling cocok diaplikasikan pada industri sosis dan daging ham. Selama ini produk pangan itu menggunakan nitrit sebagai penguat warna merah dan mencegah pertumbuhan bakteri. Walaupun penggunaan nitrit tidak bisa dihilangkan seluruhnya, paling tidak ketergantungannya dapat dikurangi.

Faedah beras ternyata tak Cuma mengenyangkan.Setelah diberi cendawan tertentu, ia berubah warna dan bertambah senyawa aktifnya seperti lovastatin. Beras yang bersalin rupa itu juga menyehatkan tubuh.

Wednesday, April 18, 2007

Pengen makan soto betawi :(


hua...hua..hua..huaaa......pengen soto betawi (kayak org ngidam gue :P)....browse di nova resepnya....mau bikin sendiri ceritanya...but bahannya susah euy disini...nasib..nasib.....terpaksa deh ngayal sambil liat resep :P........buat yang bisa bikin nih resep inget gue yahhhh :P
Soto Betawi
Bahan:
250 gr daging sandung lamur, rebus hingga empuk, potong-potong 500 ml air kaldu 500 gr jerohan sapi (paru, usus, babat), rebus hingga empuk 3 lbr daun salam 1/4 btr pala 2 bh tomat potong-potong 2 btg daun bawang, iris tipis 1 tangkai daun seledri 2 lembar daun jeruk 2 btg serai 4 cm lengkuas 500 ml santan
Haluskan:
8 bh bawang merah 6 siung bawang putih 2 cm jahe 1 sdt lada 1 sdt ketumbar
Pelengkap:
Emping goreng Kentang goreng Daun bawang iris tipis Tomat Acar timun, sambal, jeruk nipis
Cara membuat:
1. Tumis bumbu halus hingga harum, masukkan daun salam dan pala ke dalam rebusan daging, tambahkan daging jerohan yang sudah direbus dan empuk, masak hingga semua bahan matang. 2. Setelah semua bahan matang. Tambahkan daun bawang dan seledri, angkat. 3. Siapkan mangkuk, beri tomat iris, kentang goreng iris, daun bawang, tuangkan daging dan kuah soto. 4. Sajikan soto dengan pelengkapnya.




MET BIKIN YEEE!!!.........Semoga enak...inget gue yah biar ilang nih kangennya :P

Monday, April 16, 2007

LiFe....


In life we all go through challenges and many of us handle these challenges in different ways.....Some close up after being hurt, while others stay open to the world.......Taking risks is a part of living..... And every day, we make choices that either insure our safety - or our fulfillment.

Saturday, April 14, 2007

Gubraaaakkkk!!!



Gubrakkk beneran gue.....cuma bisa bilang gileee!!!..mau tambah ilmu aja susah bener :p..Aber, ich liebe es...demi demi deh...demi studium gue.....kämpfen...kämpfen...ich muss das geniessen...buat dapet sesuatu kita mesti berjuang oder..? Das ist das leben, ohne kämpfen, geht das nicht...gue nggak boleh ngeluh!!!!...emang yang bikin pilihan ini sapa??? :P....hehehehehehehe


Akhirnya.........

Pyuuuuihh (sambil ngelap jidat :P)....akhirnya jadi juga sebuah blog dari gue hehehehehehe.......Sebenernya bisa bikin nih blog coz beberapa hari kemaren dan beberapa hari ke depan gue jadi orang yang nggak punya kerjaan :p.....jadi punya banyak waktu yang luaaaang banget (ternyata bosen juga yah kalo nggak ada kerjaan)...tidur dah puas...mau maen kantong harus dihemat...jadi pilihan terakhir buat ngilangin bosen kayaknya ngeblog deh......nih blog gue persembahkan buat beberapa orang yang selalu mengejek gue dengan "masa sih ari gini nggak punya blog?".....chating gue doyan, posting gue males..hehehehe(salahsatu alesannya nih)....met liat2 blog gue yeee....kalo nggak nyenengin maap bener dah..tapi kalo dapet manfaatnya komen yoooo! :P